Ayunan dan kenangan

Aku ingin memberitahu kepadamu bahwa ayunan yang pernah kau naiki dahulu itu, kini sudah tidak ada lagi Terakhir 2 tahun lalu aku berkunjung ketempat itu, melewati jalanan yang pernah kita tapaki bersama , disekelilingnya masih sama.. Meski ada beberapa yang dirubah, tapi tidak terlalu membuatku lupa waktu berjalan berdua bersamamu. “Kekasih, aku hanya ingin memastikan…

Merindukanmu

Dear kota tawangmangu   “Aku merindukan kedinginan yang menghangatkan perasaanku”     -charlozdaniel

Mouth

(untuk senyumanmu)  ” aku masih mengukir senyumanmu di dalam kepalaku, meski kini sebuah pertemuan tak lagi mampu kita rencanakan” Bekasi, 08 september 2017 -charlozdaniel 

Kehilangan 

Pada akhirnya harus ku katakan bahwa sapamu kini asing bagi telingaku. Dimana lagi kucari senyum yang selalu membuatku kagum selain pada lengkung bibirmu.  Kau semakin jauh, rasaku padamu semakin membunuhku perlahan.  Tapi inilah kisah yang tak pernah menemukan kasih.  Tak menemukan jalan untuk ikatan yang menyatukan.  Kita harus saling melupakan atau semestinya mempertahankan yang telah…

mouth

(Untuk senyumanmu) “Untuk tidak rindu aku tidak bisa, sebab sebuah sapa juga senyumanmu adalah candu” Bekasi, 13 april 2017

Kau Memilih Padam

Perbincangan kita kemarin tidak lain seperti sebuah ucapan yang tidak perlu menuju sebuah kepastian, meski aku sendiri yang masih berharap pasti.  Perbincangan denganmu kemarin, masih melekat di ingatanku, mengisi isi kepalaku yang sepi dan terbesit sebuah kemungkinan yang tidak mungkin terjadi. “Apa mungkin perasaan cinta ini akan tetap menyala untukmu? Semantara kau memilih padam ketika…

mouth

(Untuk senyumanmu) “Bahkan sebuah kata rela, aku enggan untuk memaknainya -padamu.” Bekasi, 5 april 2017

Ruang sapa

Sapaan kita semakin hening, semakin melengkung jauh di kedalaman diam kita.  Suara kita tak sampai pada daun telinga yang merindukan sebuah kalimat “apa kabar harimu”. Hanya dengan mendengar suaramu saja, aku jauh lebih baik dari biasanya.  Kita semakin melupakan beberapa adegan di sebuah percakapan telepon. Meski beberapa suaramu masih aku simpan di ingatanku.  Jika kelak…

mouth 

(Untuk senyumanmu ) “Jika kemenangan dari sebuah kebahagiaan itu di ukur dari melihat senyumanmu,aku kalah setiap hari, kalah oleh perasaanku sendiri”

Andai Aku Yang Mendampingimu

Andai saja kau masih sendiri, betapa aku ingin menjadi satu-satunya cinta yang kau punya. Andai sebentar saja kau mau bersabar menunggu, barangkali kita masih bisa bersatu. Andai saja angan-angan di dalam harapan, tumbuh menjadi sebuah kenyataan, barangkali kita tidak merasa saling melupakan. Tuhan tidak pernah tergesa-gesa selalu tepat, kadang kita sendiri yang mempercepat atau memperlambat….